Sejarah Chuseok
Chuseok (추석),awalnya dikenal sebagai Hangawi (한가위) adalah festival panen dan liburan tiga hari di Korea yang dirayakan pada tanggal 15 bulan 8 dari kalender lunar. Seperti banyak festival panen lainnya di seluruh dunia,diadakan di musim gugur.
Biasanya orang-orang mengunjungi kampung halaman leluhur atau di Indonesia di kenal dengan istilah mudik ( 귀성/귀경하다) dan melakukan berbagai pesta makanan tradisional Korea seperti songpyeon dan beras anggur seperti sindoju dan dongdongju,melakukan ritual ibadah kepada leluhur di pagi hari,kemudian mengunjungi makam nenek moyang untuk membersihkan area pemakaman dari tanaman liar ataupun gulma,menyerahkan sesaji,dan bermain permainan tradisional khas perayaan chuseok.
Kebiasaan Tradisional
Charye (차례)
adalah salah satu upacara peringatan leluhur.Hal ini dilakukan di pagi hari Chuseok, dan keluarga mengadakan upacara peringatan untuk nenek moyang mereka.Makna Charye adalah untuk menghormati leluhur mereka. Hal ini karena keyakinan bahwa orang Korea tidak percaya bahwa seseorang benar-benar mati ketika mereka secara fisik mati. Mereka percaya roh mereka masih hidup dan melindungi keturunan, sehingga mereka menghormati nenek moyang mereka dengan mempersiapkan makanan khusus untuk mereka.Penting juga untuk mengetahui bagaimana mengatur makanan dari Charye di atas meja di utara, beras dan sup ditempatkan. dan buah-buahan dan sayuran di selatan. Di sebelah barat dan di tengah hidangan daging yang disajikan dan, di sebelah timur kue beras dan beberapa minuman seperti makoli atau soju ditempatkan.
Seongmyo dan Beolcho (성묘 & 벌초 )
Seongmyo adalah mengunjungi situs makam leluhur atau bisa di sebut juga ziarah.
Beolcho adalah kegiatan untuk menghilangkan gulma di sekitar kuburan untuk membersihkan situs/makam leluhur.
Makanan
SONGPYEON ( 송편 )
Salah satu makanan utama yang disiapkan dan dimakan selama liburan Chuseok adalah Songpyeon (송편), kue beras tradisional Korea yang berisi isian dibuat dengan bahan-bahan seperti biji wijen, kacang hitam, kacang hijau, kayu manis, kacang pinus, walnut, dan madu.
Ada makna yang terkandung dalam bentuk SONGPYEON.Songpyeon berbentuk kulit padi atau menyerupai bentuk bulan purnama.tetapi setelah di beri isian, bentuknya menyerupai setengah bulan.Oleh karena itu, selama Chuseok, keluarga berkumpul bersama dan makan SONGPYEON yang berbentuk setengah bulan di bawah bulan purnama, yang mempunyai makna masa depan yang cerah.
mungkin kalau di indonesia songpyeon adalah makanan sejenis Getuk,tapi kalau menurut saya dari segi rasa dan tekstur songpyeon itu sama seperti Papais.
Permainan rakyat
Berbagai permainan rakyat yang dimainkan di Chuseok untuk merayakan kedatangan musim gugur dan panen raya,di antaranya :
Ssireum
Ssireum adalah olahraga Korea paling populer dimainkan selama Chuseok, dan biasanya diadakan kontes selama liburan ini. aturan permainannya adalah dua orang bergulat dengan satu sama lain sambil memegang erat satba (sabuk) lawan,yang berwarna merah dan biru. Seorang pemain kalah ketika bagian atas tubuhnya menyentuh tanah.
Pemenang utama menjadi Cheonha Jangsa, Baekdu Jangsa,atau Halla Jangsa,ini berarti "yang paling kuat". Karena populer di berbagai kalangan baik muda dan tua, ssireum lebih sering di adakan kontes.
Ganggangsullae
adalah salah satu tarian rakyat tradisional yang dilakukan di bawah bulan purnama di malam Chuseok.Pesertanya adalah wanita dan mengenakan pakaian tradisional Korea ( Hanbok ) dan membuat lingkaran besar dengan memegang tangan satu sama lain sambil menyanyikan sebuah lagu.